Meskipun
sampah organik dapat terurai, namun tetap saja sampah dapat memberikan dampak
buruk untuk manusia dan alam sekitarnya. Artikel berikut akan membahas dampak sampah organik dan bagaimana cara mengelola sampah organik .
Rumah tangga DKI Penyumbang Sampah Terbesar
Ironisnya ,kebanyakan kita tidak mengaku bahkan tidak peduli terhadap apa yang telah kita sumbangkan pada lingkunggan sekitar.
Menurut data, rumah tangga menghasilkan 52,97 persen sampah, disusul
oleh sektor perkantoran sebesar 27,35 persen, kemudian sektor industri
mengkontribusikan 8,97 persen.
Sedangkan sektor sekolah menyumbang 5,32 persen, sektor pasar menyumbang empat persen sampah dan sisanya 1,40 persen dari setor lain seperti sampah yang ada di jalan raya dan sekitar aliran kali atau sungai.
Sedangkan sektor sekolah menyumbang 5,32 persen, sektor pasar menyumbang empat persen sampah dan sisanya 1,40 persen dari setor lain seperti sampah yang ada di jalan raya dan sekitar aliran kali atau sungai.
Tingkat kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan Jakarta
masih kurang, sehingga masih banyak sampah yang dihasilkan rumah tangga. Tidak heran Pulau Tidung terdapat banyak sampah sehingga mencemari keindahan pantainya.
Dampak untuk kesehatan
Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit
diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit
jamur kulit karna sampah membawa banyak bakteri
• Penyakit
yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
• Sampah
beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai
dan akumulator.
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian
sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi
tinggi dapat meledak.
PRINSIP
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
Berikut
adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah.Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
•
Mengurangi
Sebisa
mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin
banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.Hal yang paling kmudah adalah saat berbelanja hindari kantong plastik dan bawa tas yang dapat dipakai kembali.
•
Menggunakan kembali
Sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang yang sekali pakai, buang. Tanpa sadar kita sering sekali membeli minuman kemasan dengan alasan untuk praktis, namun bayangkan jika 1 manusia yang tinggal di jakarta berpikiran demikian dan membeli minuman kemasan.Sampah botol minuman saja pasti sudah menggunung dijakarta
• Mendaur
ulang
Sebisa
mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua
barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
•
Mengganti
Teliti
barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa
dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.Dalam semua perubahan pasti membutuhkan proses, lakukanlah secara bertahap dan konsisten sehingga kebiasaan ini akan menular kepada keluarga dan sahabat.
CARA
MENGOLAH SAMPAH ORGANIK
Pengomposan
sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya
yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam
pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa
dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
Pengomposan menggunakan drum plastik
Pengomposan
menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah
tangga.
Bahan dan peralatan yang digunakan :
1. Ember
atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas
minimum 100 kg.
2.
Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).
3. Bahan
baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak,
susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat:
1. Cacah
bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2. Taburkan bioktivator
OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
3. Siram
dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung
masukkan ke dalam drum plastik.
4. Inkubasi
selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5. Pada hari
ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara
manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Proses
Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)
Bahan
1. Jerami
kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja
yang dapat difermentasi (20 bagian).
2. Kompos
yang sudah jadi (2 bagian).
3. Dedak 1
bagian.
4. Dectro
disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5. Air
disesuaikan dengan dosis (20 liter).
Cara Membuat
1. Cacah atu
giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan
kompos yang sudah jadi.
2. Larutkan
Dectro ke dalam air.
3. Siramkan
secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya
mencapai 45-50%.
4. Tumpuk
campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35
cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5.
Pertahankan temperatur 40-600 C.
6. Setelah
24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai
pupuk organik.
Berikut adalah video pembuatan kompos secata mandiri, selamat mencoba!
Berikut adalah video pembuatan kompos secata mandiri, selamat mencoba!
sumber :http://www.pelita.or.id/baca.php?id=74347
http://www.buletinbelantara.com/2012/05/sampah-organik-dan-anorganik.html
http://www.youtube.com/watch?v=OI41hdwgk60
http://www.youtube.com/watch?v=ZukzTNIkwK0
http://www.youtube.com/watch?v=OI41hdwgk60
http://www.youtube.com/watch?v=ZukzTNIkwK0
0 komentar:
Posting Komentar