Berawal dari
pertemanan 2 orang, Arta dan Zee, kedua orang tersebut sangat menggemari
traveling dan menulis blog. Sampai akhirnya mereka menjamah Pulau Tidung dan
melihat bagaimana kotor dan penuh dengan sampah di pulau tersebut, aktivitas
dan kesibukan Pulau tersebut telah mempengaruhi kebersihan lingkungan
sekitarnya, ditambah lagi dengan tingkat edukasi masyarakat yang masih kurang.
Belum lagi dengan faktor Angin Tenggara yang membawa timbunan sampah kiriman
kota Jakarta bermuara dipesisir pantai pulau tersebut, membuat ketidaknyamanan
kunjungan para wisatawan. Kemudian terbersit oleh mereka untuk melakukan aksi
nyata, dengan mengajak teman-teman sesama backpacker mereka mengajak
jalan-jalan ke pulau tidung sambil mungut sampah. yang mendapat perhatian 300
orang relawan. Semula 20 orang relawan yang kemudian bertambah menjadi 300
orang lalu mengingat mereka sendiri baru pertama kali melaksanakan aksi nyata
ini kemudian membatasi menjadi 250 orang relawan.
Acara dilaksanakan pada tanggal 14-15 Mei 2011. Para
peserta dimintai biaya sebesar Rp.190.000, harga yang cukup fantastis murah
untuk paket wisata mulung sampah ini, karena harga tersebut sudah termasuk
akomodasi penginapan, makan, sepeda dan transportasi kapal, juga sebuah T-shirt
keren “Gabung Mulung Tidung”.
Tanggal 14 Mei 2011 dengan waktu yang sudah disepakati,
partisipan pun berbondong-bondong menuju Kapal, tentunya setelah melalui
serangkaian konfirmasi identitas dan penyerahan paket identitas peserta berupa
Tshirt, tiket kapal, trash bag, pita, dan lainnya. Sesampainya di Pulau Tidung
seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu Selatan, dari mulai
Bupati, Camat, Lurah, Kepala RT, Kepala RW hingga warga pemukiman Pulau Tidung,
KM Pesona. Setelah makan siang di penginapan masing-masing yang telah dibagi,
para peserta kembali ke dermaga Tidung untuk berkumpul. Peserta tersebut dibagi
menjadi 10 grup (per grup ber-anggotakan 20-25 orang) dibagi ke 10 titik tempat
di Pulau Tidung Besar dan Tidung kecil yang dipimpin masing-masing oleh
beberapa petugas kebersihan setempat. Kira-kira sekitar jam 5 sore tiap grup
mengumpulkan trashbag yang telah di isi penuh dengan sampah-sampah lalu dibawa
ke Incenerator atau tungku pembakaran sampah yang ada di pulau Tidung Besar
untuk dibakar.
Tanggal 15 Mei 2011 dari pagi hari para partisipan GMT
menikmati wisata Pulau Tidung hingga siang hari. Dari mulai makan pagi,
dilanjutkan hunting kapal untuk Snorkling, sepedaan, Jumping di jembatan Cinta,
Banana Boat, hingga hunting Sate Odol, jajanan khas Tidung yang berupa sate
ikan. Bahkan terapi asma dengan udara laut juga berlaku disini, menikmati
pesona lahan Mangroove milik Departemen Pertanian. Sebelum berangkat ke pulau
Tidung, peserta diminta untuk menyumbang buku-buku bekas yang bermanfaat bagi
masyarakat pulau Tidung, mengumpulkan buku-buku pelajaran yang bisa digunakan
anak-anak dan warga sekitar sebagai wujud kepedulian kami terhadap edukasi
pendidikan, terutama kebersihan. Buku tulis, hinnga buku-buku bacaan itu
rencananya akan disalurkan kepada perpusatakaan sekolah setempat, dan kelompok
ibu PKK setempat. Setelah semua acara selesai peserta GMT pun kembali pulang
menuju muara angke.
Seiring berkembangnya apresiasi dan animo dari kalangan
masyarakat luas dan keinginan terbesar kakigatel.com dalam menjaga konsistensinya
dalam melakukan aksi nyata, maka dengan kerjasama yang solid antara peserti
dengan Pemerintah Kepulauan Seribu, terwujudlah ide-ide program untuk kegiatan
GMT kedua. GMT 2 ini adalah sequel dari kegiatan Gabung Mulung Tidung 1 dengan
tema “Tidung bersih, Cerdas Generasiku”. Pada tanggal 17-18 September 2011
dilaksanakannya GMT 2 yang mempunyai 3 program baru, GMT dicanangkan dalam
kegiatan Penanaman Mangrove, Peremajaan Taman Baca, Penanaman Batu Kubus,
hingga Malam Halal Bihalal antara penggiat rekreasi, Pemerintah hingga
masyarakat asli Pulau Tidung. 5000 mangrove siap ditanam, bukan hanya sebagai
aksi penahan abrasi, tetapi semata-mata sebagai edukasi kepada wisatawan dan
masyarakat, tak terhitung berapa buku didonasikan, beserta 2 komputer serta 1
AC diinstalasikan untuk Taman Baca Nyiur, di Pulau Tidung. Aksi Greenpeace yang
memasang instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala sederhana yang
menghasilkan listrik untuk penerangan taman baca tersebut, makin membuat aksi
nyata ini sempurna, guna membudidayakan semangat membaca pada masyarakat Pulau
Tidung. Lalu GMT menggiring lebih dari ratusan pesertanya saat snorkeling untuk
aksi penanaman batu kubus atau Fish Shelter yang berguna sebagai sarana
pengganti pengait jangkar, untuk pelestarian ekosistem terumbu karang disekitar
pulau akibat penggunaan jangkar oleh kapal-kapal snorkeling.
Tanggal 29-30
September 2012 dilaksanakannya GMT 3 yang mendapat sukarelawan sebanyak lebih
kurang 1.400 sukarelawan yang ikut dalam acara Gabung Mulung Tidung. Peserta
yang ikut tidak hanya dari kalangan anak muda tetapi ada juga yang sudah tua,
ibu-ibu, ada juga sekeluarga yang ikut. Acara besar adalah memulung sampah yang
terdapat di Pulau Tidung, lalu diadakannya flashmob, sumbangan buku untuk taman
baca Nyiur, lalu ada lomba-lomba menarik.
29 September
2012 pagi semua peserta berkumpul di Dermaga Bahtera Jaya Ancol. Setelah sampai
di Pulau Tidung semua peserta menuju penginapan masing-masing yang dibantu oleh
Team Leader tiap kelompok, dilanjutkan makan siang peserta yang telah di
sediakan di dalam penginapan. Kemudian acara dilanjutkan, pertama semua peserta
di kumpulkan di depan kantor Kelurahan dan mulai berjalan bersama ke Tidung
Kecil untuk memulai mulung sampah serta berbagai acara lain yang telah di
persiapapkan oleh panitia inti.
30 September 2012 acara dilanjutkan dengan snorkeling,
flashmob, tarik tambang dan holi. Pada siang harinya makan siang dan acara
bebas serta persiapan untuk kembali pulang ke Jakarta.
“Mulung
nggak selalu rendah, mulung juga bisa menjadi kegiatan positif dan bermanfaat“.
0 komentar:
Posting Komentar